Sabtu, 26 Desember 2015

akhlak terpuji kepada Allah

AHKLAK TERPUJI KEPADA ALLAH SWT

                  C.     Khauf
1.      Pengertian Khauf
Kata khauf berasal dari bahasa Arab خاف – يخاف – خوفا yang berarti takut. Islam mendidik umatnya untuk memiliki sifat khauf yakni takut akan murka Allah apabila terkena siksaan-Nya. Yang diturunkan Islam bukan sifat takut yang negatif. Seorang muslim merasa takut jika hidupnya tidak mendapat ridho dari Tuhannya.
2.      Perintah untuk Memiliki Khauf
Sebagaimana Firman Allahb yang artinya :
“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.
(QS. Al-A’raf : 56)
Yang dimaksud takut dan penuh harap pada ayat diatas adalah :
a.       Takut akan dilepaskan oleh Allah, sehingga hidupnya jauh dari jalan yang benar dari tuntunan Islam
b.      Takut mendapat siksa karena berbuat maksiat dan melanggar aturan
c.       Hidupnya selalu mengharap bimbingan Allah agar hidupnya berjalan di jalan yang benar
3.      Bentuk-bentuk (contoh) Khauf
Pak Haji Ali tergolong taat beragama, sebagai sosok seorang ayah ia membimbig keluarganya untuk selalu tidak menganggap ringan untuk masalah shalat, anggota keluarganya sangat memperhatikan masalah shalat, anak-anaknya selalu diingatkan sudah shalat apa belum, jika belum segera diperintah untuk melaksanakan. Hal itu dilakukan karena sadar bahwa ia berkewajiban memelihara diri dan keluarganya dari siksa api neraka. Sebagaimana firman Allah :
Artinya :
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)
4.      Dampak Positif Khauf
Adapun dampak positif khauf, antara lain :
a.       Dapat menjaga kerutinan perbuatan baiknya
b.      Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya karena mengharapkan ridha dari Allah SWT
c.       Tidak menganggap ringan dengan dosa meskipun dosa kecil
d.      Tidak merasa bangga dengan amal yang dilakukan
5.      Membiasakan Diri Bersikap Khauf
Agar baisa memiliki rasa khauf kepada Allah, ada hal-hal yang senantiasa perlu diperhatikan, antara lain :
a.       Mengingat dosa yang lalu karena belum tentu diampuni Allah
b.      Melupakan kebaikan yang pernah dilakukan
c.       Mengukur dirinya dengan orang shalih agar bersemangat untuk mengikuti amal baiknya seperti mereka
d.      Tidak terlampau mendambakan gemerlapnya kemewahan hidup di dunia, karena dunia sifatnya sementara sedangkan akhirat adalah kekal
e.       Bersikap hati-hati dalam berusaha agar rizki yang diperoleh halal dan berkah.

                   D.    Tobat
1.      Pengertian Tobat
Kata tobat berasal dari bahasa Arab تاب – يتؤب – تؤبة , yang berarti kembali, menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan.
Lafal yang semakna dengan hal ini adalah اناب – ينيب – انابة yang berarti kembali kejalan yang benar. Orang yang bertobat berarti berhenti dari perbuatan dosa yang telah dilakukan, kemudian kembali kejalan yang benar.
2.      Hukum Bertobat
Bertobat termasuk diwajibkan dalam agama. Sebagaimana firman Allah yang artinya :
“...dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung”. (QS. An-Nur : 31)
Setiap manusia pasti punya dosa, namun Allah Maha Pengampun terhadap hamnba-Nya, masih memberi kesempatan bagi siapa yang mau bertobat dari dosanya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda yang artinya: “Sesungguhnya Allah Yang Maha Muliandan Maha Agung membentangkan tangan-Nya diwaktu malam untuk menerima tobat hamba yang berbuat dosa pada siang harinya, dan membentangkan tangan-Nya diwaktu siang untuk menerima tobat hamba yang pada malam harinya hingga matahari terbit dari tenpat terbenamnya (hari kiamat). (HR. Muslim)
Dari hadits tersebut, kiranya orang yang terlanjur berbuat dosa tidak perlu putus asa, selama ia mau bertobat dengan sungguh-sungguh niscaya Allah akan mengampuninya. Tobat nasuha harus memenuhi syarat, yakni :
a.       Menghentikan dosa yang dilakukan
b.      Menyesali sedalam-dalamnya atas dosa tersebut
c.       Bertekad tidak akan mengulangi perbuatan dosa lagi
d.      Apabila dosa berhubungan dengan orang lain, ia harus minta maaf kepada orang yang bersangkutan.
3.      Bentuk-bentuk (contoh) Perilaku Tobat Kepada Allah
Mendengar cerita dari gurunya Harun teringat sikapnya yang durhaka kepada kedua orang tuanya. Ia sangat menyesal, setelah sampai di rumah ia meminta maaf kepada bapak dan ibunya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Hari berikutnya Harun bersikap baik kepada bapak dan ibunya.
4.      Dampak Positif Perilaku Bertobat
a.       Bagi Perilakunya Sendiri
1.      Memperoleh semangat dan gairah hidup baru, karena dosanya terampuni oleh Allah SWT.
2.      Dapat memperoleh jalan yang benar lagi
3.      Memperoleh simpati dari masyarakat lagi
b.      Bagi Orang Lain (Termasuk Keluarga)
1.      Mengembalikan nama baik keluarga
2.      Menghilangkan kecemasan keluarga maupun masyarakat, karena tidak akan terjadi kejahatan yang ia lakukan lagi.
5.      Perilaku Membiasakan Diri Bertobat
Dengan bertobat akan tumbuh sikap antara lain :
a.       Tidak memandang remeh terhadap dosa meskipun dosa kecil
b.      Menutup dosanya dengan perbuatan baik
c.       Merasa tidak senang jika ada orang lain berbuat dosa
d.      Bergaul dengan orang yang baik-baik
e.       Akan berhati-hati jika bergaul dengan orang yang buruk perangainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar